Wanita semampai ini pulang ke rumah dengan penuh harap Dono pasti senang karena arloji satu-satunya hadiah perkawinan yang masih tersisa akan bisa dipakai lagi. Padahal sesungguhnya hatinya gundah. Selama ini Dono amat mengagumi rambutnya yang panjang dan indah itu. Kecewakah Dono lantaran ia memotong rambutnya?
Dini terkejut mendapati sang suami sudah pulang terlebih dahulu dan menunggunya diruang tamu. Tangan Dono menggenggam bungkusan kado yang siap diberikan kepada sang istri tercinta. Sesaat ia terkesima melihat rambut istrinya yang terpotong pendek. Meski tak berbicara sepatah kata pun, wajah pria ini menyiratkan rasa kecewa. Ia lantas menyodorkan hadiahnya ke hadapan sang istri. Ketika membuka kado itu, mata Dini terbelalak. Sekejab air matanya berlinangan. Di dalam kotak tampak sisir lipat model baru warna perak, sangat cocok untuk rambut panjangnya. Sebaliknya, begitu Doo membuka dan melihat hadiah dari sang istri, ia terperangah. Oh! Sebuah rantai jam cantik berlapis emas, cocok untuk arlojinya. Sesaat kemudian Dini mengatahui bahwa Dono telah menggadaikan arlojinya agar mendapatkan uang untuk membali sisir untuk istrinya.
Renungan:
Ralph Waldo Emerson, pengarang dan filusuf keamanan AS pernah mengatakan, “Cincin dan permata bukanlah hadian, tapi hanya apologia dari sebuah hadiah. Karena hadiah sejati yang mestinya kau berikan adalah bagian dari dirimu.”
Terkadang kita berpikir bahwa membarikan suatu hadiah dapat membuat pasangan bahagia. Tapi ketahuilah, hadiah yang jauh lebih bernilai adalah kasih dan kesetiaan.
sampe terkesima saya bacanya ,,,
BalasHapusjangan lupa kedip kang :D
HapusKenapa namanya diganti jadi Dini dan Dono, sih? dan kenapa gak disebut judul asli cerpennya?
BalasHapusDini dan Dono itu memang sudah dari sananya mbak
HapusDan judul asli cerpen ini memang hadiah, yah begitulah yang tertulis dalam majalah inti sari.
Padahal ini aslinya novel barat, lho (saya lupa nama tokoh2nya), cerita tentang hadiah natal. Berarti Intisari yang nggak nyebutin sumber cerita yang disadur, ya. Hmm...
Hapusyah bisa dibilang begitu ...
HapusKalau boleh tau, apa yah nama novelnya ?
sangat menginspirasi dan mengharukan sobat, salam sukses selalu
BalasHapuscocok buat anak muda sekarang :D
Hapussaya ikut yang lain... :D karna blum pernah baca.. :D
BalasHapusjiehehehe
Hapusikut ikutan bayar :p
Waaaah banget ceritanya !
BalasHapuspasangan yang belum beruntung :)
coba lagi :D
Hapuswah ceritanya mengharukan sedikit yah ,, padahal istri mengorbankan rambutnya untuk kado suaminya, dan sebaliknya ,, aduh2 ,,, tuh kisah selanjutnya gimana gan ? :D
BalasHapusserba salah yah :/
Hapusdaripada begitu mendingan apa adanya aja ...
datang membawa semangat dan senyuman buat rupi-adam :)
BalasHapusw00t ...
HapusEnte cowok kan ?
Maaf saya normal :B
hiks hiks, sedih bacanya gan. romantis bnget,,,
BalasHapusujungnya ga enak T.T
Hapuswah kurang kompak tampaknya pasangan ini, kurang komunikasi juga ya? betulkah?
BalasHapusniatnya ingin memberikan kejutan, tetapi malah dikejutkan ...
Hapusdalam sekali.
BalasHapusiya, bener banget u.u
HapusTapi saya rasa Dini akan sangat bangga pada Dono karena telah rela berkorban demi sebuah sisir untuk Dini. :')
BalasHapusT.T
Hapusyup, bener banget
kapan yah punya istri xD
Subhanallah.. akhirnya semua hadiah yang saling mereka berikan tidak dapat digunakan. wah wah wah.. namun himahna mantep banget :D
BalasHapussaya juga T.T bacanya ...
Hapuswah mau saling memberi kebahagiaan ya. ehm, akhirnya sama sama kecewa. tapi emang bner, hadiah yang paling utama adalah kasih sayang.
BalasHapusbtw ganti baju ya, jadi semakin ramping dan rapih :D
hihihi
Hapusmaklum suasana lebaran, jadi harus ganti baju deh :D
kunjungan perdana sobat..
BalasHapuso.O
Hapussaya bukan penjaga konter mas xD