Memupuk Generasi Dengan Pelajaran Anti Korupsi

Korupsi bukan hanya dilakukan oleh pejabat, sebenarnya kita lah yang menciptakan akar korupsi.Sadar atau tidak, kita terlatih untuk korupsi sejak kecil. Tidak percaya? Lanjutkan membaca


Bertahun-tahun sudah Indonesia termasuk dalam daftar negera terkorup di dunia. Ya, sudah muak dan bosan rasanya mendengar berita korupsi di negara ini. Tentu saja ini merupakan masalah besar yang harus segera di atasi.

Secara harfiah, korupsi adalah perilaku pejabat publik yang secara tidak legal memperkaya diri dengan menyalahgunakan jabatan atau wewenang. Itu menurut wikipedia.org. Namun kita, masyarakat awam, dapat mengartikan korupsi dengan batasan yang luas. Seperti polisi yang melakukan razia ilegal dengan tujuan mencari uang tilang. Pedagang sayur dipasar yang memanipulasi berat barang. Pegawai kelurahan yang terbiasa diberi pelicin untuk membuat dokumen kependudukan seperti KTP, itu juga termasuk tindakkan korupsi bukan?

Korupsi itu hukum sebab akibat. Polisi yang mencari uang tilang tentu tak akan mendapat uang sepeserpun jika kita mengikuti peraturan yang ada. Lalu, para pegawai kelurahan juga tidak dapat berkutik jika kita tidak terlebih dahulu memberinya uang pelicin. Ini membuktikan bahwa masyarakat memiliki andil besar dalam menciptakan ekosistem korupsi.

Sayangnya sejak kecil kita secara tidak langsung telah bersentuhan dengan korupsi. Berbohong soal uang jajan misalnya, itukan termasuk korupsi. Pendidikan anti korupsi harus lah diberikan sejak dini. Tujuannya tidak lain untuk membentuk karakter generasi mendatang, mengetahui korupsi, dampak dari korupsi, dan juga membuat mereka untuk tidak melakukan korupsi. Itulah ide saya jika menjadi ketua kpk.

presented for:
http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/457/Rupi%20Adam.html